JAKARTA - PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk (GMFI) mencatat adanya peningkatan permintaan perawatan pesawat di tengah peningkatan skala epidemik Coronavirus Disease (Covid-19) di berbagai negara.
Peningkatan permintaan perawatan airframe maintenance terjadi usai terjadi penutupan beberapa rute penerbangan dari dan ke wilayah Tiongkok dan beberapa negara lain. Hal ini yang membuat GMF mendapat peluang penetrasi pasar.
Baca Juga: Cegah Korona, 18 Pesawat dari Negara Terdampak Virus Korona Di-desinfeksi
Melansir keterangan GMF, Minggu (8/3/2020), beberapa perawatan airlines yang semula dipercayakan pada MRO di wilayah Tiongkok pun perlu dilakukan perubahan rencana. Indonesia menjadi tujuan utama untuk memenuhi kebutuhan perawatan airlines yang tidak bisa ditunda tersebut. Salah satunya adalah dari lini bisnis Airframe Maintenance.
Baca Juga: Garuda Indonesia Pastikan Penerbangan ke Korea Masih Normal
Sebagai imbas positif di balik wabah Covid, GMF mendapatkan tambahan permintaan perawatan airframe dari berbagai airlines mancanegara. Hal ini turut mendukung perwujudan misi GMF guna memacu pertumbuhan bisnis dari segmen Airframe Maintenance untuk pesawat non afiliasi.
Hingga bulan ke dua di tahun 2020, GMF telah mengantongi order untuk 35 proyek Aircraft Redelivery di mana angka ini meningkat lebih dari dua kali lipat dibandingkan tahun 2019. Pangsa pasar non afiliasi, terutama dari customer internasional kini menjadi target GMF selanjutnya.
Kapabilitas GMF telah tersertifikasi di level internasional dengan dikantonginya authority approval dari FAA, EASA, dan juga CASA.
Follow Berita Okezone di Google News
(fbn)
