Memang menurut Perry, cadangan defisit merupakan ujung tombak pertama untuk menahan pelemahan rupiah. Namun, pihaknya juga memiliki secondline of defense seperti bilateral swap dengan sejumlah bank sentral negara lain untuk stabilitas nilai tukar rupiah.
Misalnya saja bilateral swap dengan Bank Sentral China sebesar USD30 miliar. Kemudian ada juga bank sentral Jepang hingga Singapura dengan dana sebesar USD22,7 miliar, 10 miliar dolar Singapura.
"Kami berkomunikasi dengan bank sentral AS untuk bilateral swap ini. Kami yakinkan, jumlah cadangan devisa lebih dari cukup," jelasnya.
(Fakhri Rezy)