JAKARTA - PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) meneruskan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk memberikan insentif tarif listrik. Di mana, hal ini menjadi bagian untuk antisipasi dampak ekonomi imbas virus Corona atau Covid-19.
PT PLN akan memberikan keringanan biaya listrik untuk pelanggan 450 Va dan 900 Va yang disubsidi. Namun bagaimana membedakan 900 Va bersubsidi dan nonsubsidi?
Baca juga: Begini Cara PLN Listriki 433 Desa yang Masih Gelap Gulita
Wadirut PT PLN Darmawan membeberkan bahwa pelanggan 900 Va yang bersubsidi dan nonsubsidi akan terlihat di dalam struk pembeliaan sebelumnya. Di mana, ada tulisan R1 dan R1M.
"Pelanggan prabayar saat melihat struknya saat beli token ada kodenya R1M, artinya mampu," ujarnya dalam telekonferensi, Jakarta, Jumat (3/4/2020).
Baca juga: Daftar Desa yang Belum Dapat Aliran Listrik, Terbanyak di Papua
Maksud dari R1M, lanjutnya, berarti pelanggan 900 Va tersebut merupakan yang nonsubsidi. Sedangkan yang R1 adalah pelanggan yang disubsidi.
"Itu berarti walaupun 900 Va tapi mohon maaf R1M memang saat ini tidak elegible mendapatkan diskonnya," ujarnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memutuskan untuk mengratiskan tarif listrik selama tiga bulan bagi pelanggan listrik dengan daya 450 VA. Kebijakan tersebut diambil menyusul mewabahnya virus corona atau Covid-19.
"Tentang tarif listrik, perlu saya sampaikan untuk pelanggan listrik 450 VA yang jumlahnya 24 juta pelanggan akan digratiskan selama tiga bulan ke depan, April, Mei, dan Juni 2020," ujar Presiden Jokowi.
Sementara bagi pelanggan listrik dengan daya 900 VA akan mendapatkan diskon atau potongan tarif sebesar 50 persen. Diskon bagi pelanggan 900 VA juga akan berlaku selama tiga bulan, April, Mei, dan Juni 2020.
"Sedangkan 900 VA yang jumlahnya 7 juta pelanggan akan diskon 50 persen, artinya hanya membayar separuh," ujar Jokowi.
(Fakhri Rezy)