Penerbitan dengan tenor 50 tahun ini juga merupakan tenor terpanjang yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia. Hal ini secara implisit menunjukkan kepercayaan investor terhadap track record kondisi ekonomi dan pengelolaan keuangan negara.
Menkeu mengatakan, penerbitan ketiga seri SBN tersebut adalah penerbitan terbesar di dalam sejarah penerbitan US Dollar Bond oleh Pemerintah Republik Indonesia.
Sri Mulyani menjelaskan, penerbitan global bond merupakan strategi pembiayaan APBN 2020 untuk menopang pembiayaan situasi COVID-19.
Sri Mulyani menambahkan bahwa penerbitan USD bonds ini untuk menjaga pembiayaan aman sekaligus menambah cadangan devisa bagi Bank Indonesia.
"Pemanfaatan dari penerbitan ini sangat positif di tengah turbulensi pasar keuangan global," kata Sri Mulyani.
Penerbitan global bond ini dilakukan secara elektronik tanpa ada pertemuan fisik karena semua melakukannya dalam kondisi work from home (WFH) termasuk roadshow-nya.
(Dani Jumadil Akhir)