Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Drama Sebabak Belva, antara Stafsus Milenial vs CEO Ruangguru

Rani Hardjanti , Jurnalis-Kamis, 23 April 2020 |13:44 WIB
Drama Sebabak Belva, antara Stafsus Milenial vs CEO Ruangguru
(Foto: Instagram)
A
A
A

JAKARTA - Adamas Belva Syah Devara, atau lebih dikenal Belva, mengaku tidak terbayang diangkat Presiden Jokowi sebagai staf khusus. Bahkan, kata dia, sangat jarang ada negara yang mempercayakan posisi stafsus Presiden kepada kalangan milenial.

"Ini merupakan komitmen dari Presiden bahwa anak-anak milenial ini harus ikut serta dalam kebijakan publik yang tadinya apatis sekarang tak apatis lagi. tentunya banyak sektor strategis yang akan kami garap," kata Belva yang juga CEO Ruangguru, di Istana Merdeka, Kamis (21/11/2019) silam.

Namun enam bulan kemudian, tepatnya Selasa (21/4/2020), Belva menyatakan mengundurkan diri dari posisi bergensi di Tanah Air itu. Pernyataan diri itu disampaikan melalui secarik surat terbuka yang sudah disetujui Presiden Jokowi.

Baca juga: Ruangguru di Tengah Kartu Pra-Kerja Tuai Polemik

Awal Mulanya

Mundurnya Belva, dilatarbelakangi oleh polemik Program Kartu Prakerja. Kisah ini berawal dari Program Kartu Prakerja yang digulirkan Presiden Jokowi untuk meredam gelombang PHK di tengah Covid-19.

Tidak tanggung-tanggung, nilai yang ditetapkan untuk melancarkan program tersebut sebesar Rp20 triliun, di mana Rp5,6 triliun di antaranya merupakan alokasi untuk pelatihan online.

 Peserta akan mendapatkan biaya pelatihan Rp1 juta untuk pelatihan online. Yakni, dengan memilih satu atau beberapa pelatihan dari 2.000 pelatihan yang ditawarkan oleh delapan mitra tadi.

Baca juga: Masyarakat Diimbau Daftar Program Kartu Pra-Kerja Lewat Situs Resmi


Pararel dengan pelatihan, peserta akan mendapatkan manfaat dalam bentuk insentif bantuan dana Rp600.000 per bulan untuk 4 bulan dan survei Rp50.000 untuk 3 kali survei. Sehingga jika ditotal peserta akan mendapat paket senilai Rp3,55 juta.

Program kartu pra-kerja akan menyasar 6 juta peserta pada tahun ini. Rinciannya, sebanyak 400.000 peserta akan ditangani oleh BPJS-Tenaga Kerja (BPJS-TK).

Sisanya, sebanyak 5,6 juta peserta dialokasikan untuk korban PHK dan sektor informal yang kesulitan tidak bekerja karena covid-19.

Dalam program tersebut, para pendaftar akan diikutsertakan dalam pelatihan dari berbagai platform digital. Adapun mitra platform digital tersebut terdiri dari Tokopedia, Skill Academy by Ruangguru, Maubelajarapa, Bukalapak, Pintaria, Sekolahmu, Pijar Mahir, dan dari Kementerian Tenaga Kerja (Kemnaker).

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement