JAKARTA - Kartu pra-kerja menjadi daya tarik sendiri bagi para calon pelamar kerja yang ada di Indonesia. Hal tersebut terbukti dari terus meningkatnya jumlah pendaftar kartu pra-kerja setiap harinya.
Direktur Komunikasi Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja Panji Winanteya Ruky mengatakan, hingga saat ini sudah ada 8 juta pelamar. Jumlah pendaftar meningkat lebih dari dua juta orang sejak pendaftaran gelombang pertama ditutup dengan 5,9 juta orang pendaftar.
Baca juga: Solusi Menaker untuk Pengusaha Agar Tidak Ada PHK
Namun Panji tidak menyebutkan total jumlah pelamar yang sudah diterima pada gelobang kedua. Meskipun pendaftaran gelombang kedua suda ditutup pada Kamis pekan lalu.
"Sudah 8 juta lebih yang daftar dan lebih dari setengahnya sudah bisa mengikuti gelombang pendaftaran jadi memang proses pendaftaran bertahap tidak sulit karena sudah jutaan yang selesaikan," ujarnya dalam telekonferensi, Senin (27/4/2020).
Menurut Panji, ramainya jumlah pendafatar ini membuktikan jika proses pendaftaran semakin mudah. Meskipun masih ada beberapa hal yang masih dikeluhkan oleh para peserta.
Baca juga: Pekerja yang Dirumahkan dan PHK Tembus 2,2 Juta Orang
Salah satunya adalah ketika verifikasi Nomor Induk Kependudukan (NIK). Dalam beberapa kasus, masih ditemukan perbedaan antara nama dan tanggal lahir sesuai database.
"Kebanyakan NIK tidak bisa diverifikasi mungkin salah ketik nama tanggal tidak sesuai dengan database. Di masa awal itu jadi backlog tapi sejalan dengan waktu ada layanan masyarakat makin banyak yang bisa selesaikan proses pendaftaran," jelasnya.
(kmj)