PEMALANG - Pembagian Bantuan Sosial (Bansos) bagi warga yang terdampak pandemi Covid-19, di Desa Sewaka, Kecamatan Pemalang, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah dikeluhkan oleh warga miskin yang tidak menerima bantuan tersebut.
Pasalnya, Bansos berupa Bantuan Sosial Tunai atau BST sebesar Rp600.000 bulan selama tiga bulan ke depan dari Kementerian Sosial (Kemensos) tersebut justru dinikmati oleh sebagian warga yang tergolong mampu.
Baca Juga: Warga Miskin Belum Dapat Bansos? Ini Kata Presiden Jokowi
Taslimah (68) salah seorang warga RT 1/7, Dusun Cengis, Desa Sewaka mengatakan, dirinya tidak mendapatkan bantuan. Padahal, ia hanya seorang janda yang mengandalkan hidupnya dari jualan krupuk keliling.
Ia berharap kepada pemerintah baik pusat maupun daerah untuk lebih teliti lagi dalam memberikan bantuan kepada warganya.
Terlebih, saat pandemi korona seperti saat ini usahanya jualan kerupuk kelilingnya tidak berjalan lancar.
"Saya sangat berharap dan minta tolong kepada presiden Jokowi kemarin ada bantuan tapi kami tidak dapat padahal saya sudah didata, saya seorang janda yang sudah ditinggal mati suami, sehari-hari saya makan hanya mengandalkan jual kerupuk keliling," cerita Taslimah, Senin (11/5/2020).
Baca Juga: Presiden Jokowi: Saya Minta Penyaluran Bansos Semakin Cepat
Dengan raut wajah sedih, Taslimah berharap agar bantuan berikutnya baik sembako maupun uang tunai yang dijanjikan pemerintah bisa kebagian. Pasalnya, penghasilan dari jualan krupuk kelilingnya tidak bisa diharapkan.
Hal senada juga diungkapkan oleh Nurohim (69) warga RT 3/7 yang berprofesi sebagai buruh srabut ini menuturkan, Bansos dari Kemensos tahap kedua yang diambil melalui kantor Pos dinilai tidak tepat sasaran karena, warga yang bener-benar membutuhkan justru tidak mendapatkan bantuan tersebut.
"Kami heran kenapa bisa begitu, yang pasti warga banyak yang kecewa karena bantuanya tidak tepat sasaran dan masih banyak warga miskin yang tidak mendapatkan bantuan," keluhnya.
(Dani Jumadil Akhir)