JAKARTA - Sebelum pandemi Covid-19 menghantam Indonesia, Ponitiara masih bisa bekerja sebagai pekerja rumah tangga (PRT) di dua tempat dengan pendapatan lebih dari Rp4 juta per bulan.
Namun pandemi Covid-19 mengubah jalan hidupnya. Bosnya memecatnya begitu saja, guna menekan pengeluaran dan biaya hidup.
"Kunci rumahnya diminta, saya dikasih gaji bulan itu, terus mereka bilang terima kasih. Sudah begitu saja, THR, pesangon dan lainnya tidak ada," kata Ponitiara.
Seperti dilansir dari BBC, Rabu (3/6/2020), kini Ponitiara sudah tiga bulan dia tak bekerja. Dia sudah mencoba mengikuti lima kali wawancara kerja namun hasilnya nihil.
Kini dia dan seorang anaknya bertahan hidup dari bantuan RT, RW, dan perkantoran di lingkungan tempat tinggal. "Mau coba jualan tapi tidak punya kendaraan, transportasi umum juga terbatas," tambahnya.
Bagi Ponitiara, Lebaran tahun ini sangat menyedihkan. Dia sempat berencana pulang kampung, kangen dengan orang tua.
Baca juga: Derita PRT Akibat Covid-19, Di-PHK via WhatsApp dan Tak Ada Pesangon
"Tapi keadaan begini, mau pulang juga tidak ketemu orang tua karena harus dikarantina. Sudah bertahun-tahun saya tidak pulang," ujar Ponitiara menangis.
Dia juga bingung bagaimana membayar tagihan-tagihan mendatang seperti sewa kontrakan, air, listrik, dan mengirim uang untuk kebutuhan orang tua di kampung.
Baca juga: PHK Masih Terjadi meski Ekonomi Dibuka Lagi, Kok Bisa?
"Saya selalu berdoa semoga Covid-19 segera berakhir dan semua bisa beraktivitas seperti semula," harapnya.
(Dyah Ratna Meta Novia)