JAKARTA - Sebagai pasangan baru, membicarakan keuangan tentunya menjadi obrolan yang serius. Namun, keseriusan pun terkadang malah memunculkan suatu masalah baru dalam keuangan.
Bahkan, beberapa pasangan juga sering menunda-nunda pembicaraan untuk keuangan keluarga. Hal ini membuat pasangan suami istri hanya berfikir untuk bertahan hidup saja dalam menjalankan rumah tangga.
Maka dari itu, perlu cara-cara yang santai namun berisi untuk kalian yang jadi pasangan baru. Hal ini agar bisa mengelola keuangan keluarga secara baik dan benar.
Baca juga: Cek, Begini Beda Gaya Investasi antara Pria dan Wanita
Mengutip instagram Financial Planner, Prita Ghozie, Jakarta, Kamis (25/6/2020), berikut cara membicarakan keuangan bagi pasangan baru:
1. Luangkan Waktu
Jika kamu dan pasangan selalu berdalih "ah entar saja" sepertinya obrolan tentang keuangan tidak akan hadir dalam pernikahanmu. Maka dari itu, cobalah atur waktu untuk membicarakannya.
Setidaknya, 1 kali sebulan coba bangun obrolan santai dengan pasangan. Saat ingin diskusi yang lebih serius misalnya beli rumah, memilih sekolah anak bahkan liburan maka manajer keuangan harus bawa data net worth statement dan cashflow budget agar obrolan tidak jadi ngalor ngidul.
Bahkan, Prita sendiri, hingga saat ini menyimpan semua data keuangan di folder khusus. Jadi, setiap suaminya menanyakan soal aset, dirinya punya jawaban dengan data.
Baca juga: Uang Pesangon Disarankan Tak untuk Investasi Emas, Apa Alasannya?
2. Simpan Argumen untuk Masalah
Keluhan seperti "Duh istriku boros banget" atau "sebelu, suami kabur mulu sepedaan sama genknya" dan lainnya jangan didiamkan. Keluhan kecil, bisa jadi besar jika tidak diselesaikan.
Tapi, simpan argumen untuk hal besar seperti penentuan prioritas tujuan keuangan, metode budget apa yang dipakai, hingga komitmen berinvestasi. Prita dan Suaminya punya hobi yang tidak perlu dipahami satu sama lain. Tetapi, mereka tidak pernah meributkan hal tersebut karena masing-masing punya jatah shopping account suami-istri.
3. Libatkan Anggota Keluarga
Untuk keluarga yang punya anak usia sekolah, mereka bisa dilibatkan dalam diskusi keuangan. Misalnya, obrolan seputar perencanaan liburan, pemilihan jenis sekolah, dan bahkan jatah belanja.
Baca juga: Begini Trik Menghasilkan Uang di Tengah Pandemi
Semakin dini anak akan menjadi paham. Di saat dirinya dewasa nanti mereka pun tidak merasa uang adalah hal tabu untuk dibicarakan.
4. Jadi Pendengar Aktif
Menjadi pendengar aktif itu ternyata lebih sulit darpiada menjadi pembicara. Menurut teori psikologi, proses mendengar yang baik itu melibatkan panca indera telinga, mata dan bahkan hati.
Pahami bahwa perspektif itu bukan hanya milik kamu seorang. Coba sesekali dengarkan pendapat maupun keinginan pasangan.
Baca juga: Animo Jajan ke Mal Lagi Tinggi, Jangan Lupa Beli Barang-Barang Ini
5. Tulis
Jika berbicara secara verbal selalu berujung pada berantem. Maka coba alihkan dengan tulisan.
Setelahnya, konfirmasi ulang hasil obrolan supaya menjadi catatan berdua dan mencegah miskomunikasi. Bagaimanapun juga, saat ini kamu memilih dia untuk menjadi pasangan hidupmu.
Maka, harus bisa berbicara dengan nyaman dan baik. Bahkan, secara verbal maupun lewat tulisan.
(Fakhri Rezy)