Menurut Ziva, hal ini juga sempat terjadi pada awal 2000-an. Ketika itu, demand terhadap tenaga ahli seperti ini meningkat drastis, namun sayangnya tidak diimbangi dari sisi supply-nya.
“Karena nanti ketika kondisi sudah pulih atau recovery, SDM ini lah yang paling susah dicari seperti yang kita alami di awal 2000-an saat diregulasi maskapai dan 10 tahun pasca industri global mulai pick up itu demand untuk tenaga ahli ini sangat meningkat namun supply-nya sangat jarang,” katanya.
Baca Juga: Maskapai Tak Tahan Virus Corona, PHK Jadi Jalan Keluar Selamatkan Bisnis
Ziva menambahkan, lesunya market dan juga pasaran ini menjadi sebuah kesempatan bagi pemerintah dan INACA untuk mengkaji kembali tentang job security. Khususnya dari aspek ketemagakerjaan agar bisa terjaga di masa mendatang mengingat hal ini lah yang menjadi bagian paling sulit untuk dicari.
“Tentunya kita juga berharap industri parawisata dan yang lainya bisa pulih secara bertahap. Namun ketika recovery ini muncul hal yang sulit dicari adalah SDM,” katanya.
(Dani Jumadil Akhir)