3. Waspadai Dampak ke RI
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mewaspadai dampak Singapura yang mengalami resesi. Singapura mengumumkan pertumbuhan ekonominya di kuartal II-2020. Kementerian Perdagangan Singapura mengumumkan, ekonomi di kuartal II-2020 minus 41,2% dibandingkan kuartal I-2020.
"Kita tentu waspadai, karena bagaimanapun juga Indonesia engine of growth kita konsumsi, investasi, dan ekspor. Hari ini pemerintah menggunakan seluruh mekanisme anggarannya untuk mensubstitusi pelemahan di sisi konsumsi dan di sisi investasi maupun ekspor," ujar Sri Mulyani di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (15/7/2020).
Baca Juga: Banyak yang Nyinyir, Menko Luhut: 18% Ekonomi Dunia Dikuasai China
4. Jurus Sri Mulyani
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan, telah mengencangkan sabuk ekonomi Indonesia agar resesi tidak terjadi.
"Kita tetap fokus dari sisi kontribusi pertumbuhan ekonomi karena seperti kita tahu di kuartal II dari berbagai sektor mengalami tekanan yang sangat dalam, manufaktur, perdagangan, transportasi dalam jadi sebisa mungkin kita harus genjot di triwulan II," ujar Sri Mulyani di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (15/7/2020).
Dia pun juga akan mendorong ekspor ke beberapa negara agar kinerja ekonomi Indonesia terus tumbuh. Salah satunya mengekspor alat kesehatan dan alat pelindung diri (APD).
5. Tak Berdampak ke RI
Ekonom CORE Indonesia Piter Abdullah mengatakan, dirinya tidak melihat dampak besar dari resesi Singapura di tengah wabah pandemi Covid-19. Memang Singapura mempunyai posisi yang sangat dekat dengan perekonomian Indonesia. Baik itu dari sisi perdagangan, maupun dari sisi investasi.
"Tapi kalau kita lihat, Indonesia ini semuanya sudah menurun pada saat wabah Covid-19 berlangsung, tepatnya sejak triwulan kedua dari bulan Maret," ujar dia dalam acara webinar DBS Asian Insights Conference 2020, Kamis (16/7/2020).
(Feby Novalius)