Kemudian, Kang Emil sapaan akrabnya untuk pandemi ini Jawa Barat kalau dari sisi penduduk ancaman paling besar, karena penduduk terbesar 50 juta. Oleh karena itu keputusan terbaik yang pernah dilakukan adalah PSBB termasif.
"Sekitar 50 juta orang kita atur 3 minggu dan angka reproduksi turun. Selanjutnya kami sadari Covid-19 tidak bisa diperlakukan sama. daerah padat tinggi, dosisinya tinggi, daerah kami yang 70% Kabupaten kepadatan rendah, treatmentnya juga tidak sama," ungkap dia.
Maka itu, pihaknya melakukan adaptasi kebiasaan baru. Seperti buka ekonomi risiko rendah yakni industri perkantoran pertanian, baru kedua pembukaan ekonomi risiko kesehatan tinggi yakni perdagangan Mal pariwisata.
"Hari ini pendidikan belum. Pasalnya masih dikaji zona hijau. Kita punya 10 juta anak-anak yang harus dilindungi," jelas dia.
(Dani Jumadil Akhir)