JAKARTA - McDonald's tengah mengalami tahun yang sulit. Total penjualan perusahaan makanan cepat saji asal Amerika tersebut merosot hingga 30% pada kuartal II tahun ini.
McDonald's mengumumkan penjualannya anjlok 68%, yaitu sebanyak USD3,77 miliar. Kini penghasilannya berada pada angka USD483,8 juta terhitung sejak April hingga Juni.
Baca Juga: Dibuka Lagi, McDonald's Butuh 260.000 Karyawan Baru
"Di banyak pasar di seluruh dunia, terutama di AS, situasi kesehatan masyarakat tampaknya memburuk," ungkap CEO McDonald's Chris Kempczinski, dilansir dari laman CNN Business, Jakarta, Rabu (29/7/2020).
Di sisi lain, atas angka yang suram tersebut, beberapa angka justru mulai menunjukkan peningkatan seiring kuartal berjalan. Misalnya, penjualan di AS turun 19,2% pada bulan April dibandingkan tahun lalu.
Kemudian kerugian itu berangsur menurun dengan cepat, turun 5,1% di bulan Mei dan hanya 2,3% di bulan Juni. Setelah itu, penjualan di bulan Juli cenderung naik, menurut Chief Financial Officer Kevin Ozan, dan ia mengharapkan akan ada angin segar di bulan tersebut.
Baca Juga: Selamat Tinggal, Besok McDonald's Sarinah Tutup
Namun, penjualan di luar AS turun lebih banyak dan pemulihan mereka lebih lambat, hal ini turut menyeret total penjualan secara global. Angka global itu turun 39% di bulan April dibandingkan tahun lalu, hampir 21% di bulan Mei dan lebih dari 12% di bulan Juni.
Di balik itu semua, Kempczinski mengatakan ada peningkatan secara signifikan pada penjualan McDonald's pada sistem penjualan drive-thru, karena rata-rata toko tidak melayani dine in di saat pandemi seperti ini.