JAKARTA - Pemasaran merupakan tahap final dalam suatu usaha. Lancar atau tidaknya suatu usaha juga bisa dilihat dari pemasaran produk tersebut.
Misalnya dalam usaha jual nata de coco. Dalam pemasarannya bisa dilakukan di sejumlah supermaket atau produsen minuman. Tapi, selain cara memasarkan harus diperhatikan adalah rantai pemasaran karena sangat mempengaruhi tingkat pendapatan produsen.
Baca Juga: Viral Martabak Tebal Harus Ekstra Mangap, Omzetnya Rp495 Juta/Bulan
Secara umum, pemasaran terbagi menjadi tiga jalur, yakni langsung kepada konsumen, melalui pengecer dan melalui distributor.
Mengutip dari buku Mudah & Praktis Membuat Nata de Coco karya Warisno, Jakarta, Kamis (30/7/2020). Berikut penjelasannya:
Pertama, langsung kepada konsumen.
Nata de coco sendiri dijual tanpa melalui jasa atau perantara. Langsung dijual kepada konsumen. Cara ini dapat ditempuh apabila kapasitas produksinya masih dikatakan kecil atau dikelola dalam skala rumah tangga. Keuntungan dengan cara ini adalah harga jual yang lebih tinggi, Karena tidak perlu memberikan potongan harga kepada pengecer atau distributor.
Baca Juga: Jeli Melihat Peluang, Pengrajin Ini Untung Besar dari Tren Sepeda
Kedua, melalui pengecer.
Sistem ini bisa dikatakan sebagai pemasaran tidak langsung karena tidak diperjualkan langsung kepada konsumen, melaikan melalui pengecer terlebih dahulu. Kekurangan dalam sistem ini adalah keuntungan yang diperoleh oleh pemilik usaha nata de coco relatif lebih sedikit karena harus dibagikan kepada kerabat atau dalam bentuk potongan harga kepada pengecer.