Protokol Kesehatan Diabaikan, Pengusaha Mal: Rusak Semua
JAKARTA - Pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa melaju positif apabila masyarakat disiplin mematuhi protokol kesehatan untuk pencegahan penyebaran Covid-19. Peran ini pun harus dilakukan semua pihak agar perekonomian kembali membaik.
Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Stefanus Ridwan mengatakan, bila penemuan kasus baru terus meningkat, maka berdampak negatif terhadap angka pertumbuhan ekonomi di Tanah Air.
Baca Juga: Pengusaha Mal Ragu Ekonomi RI Membaik, Gimana Nih?
"Tergantung masyarakat. Kalau masyarakat konsisten jaga diri dari Covid-19, saya yakin penjualan akan naik," kata Stefanus kepada Okezone, Jumat (31/7/2020).
Menurut dia, bila protokol kesehatan tetap diabaikan masyarakat, maka segala aktivitas ekonomi akan runtuh.
"Tapi kalau mengabaikan itu dan enggak berusaha memperbaiki diri, ya rusak semuanya," ujarnya.
Dia berharap adanya peningakatan pengawasan dari aparat pemerintah dalam menegakkan protokol kesehatan di daerahnya.
"Kalau semua ikuti protokol, saling mengingatkan baik-baik, kira-kira perekonomian akan membaik," kata dia.
Seperti diketahui, pemerintah kembali melaporkan jumlah kasus positif Covid-19 di Tanah Air. Tercatat kasus positif virus Corona (Covid-19) hingga 30 Juli 2020, sebanyak 106.336 orang.
Baca Juga: Protokol Kesehatan, APPBI: Lihat yang Positif Corona Kena di Mana
Data penambahan kasus positif Covid-19 di Indonesia kini dipublikasikan oleh Satuan Tugas Penanganan Covid-19 di web Covid19 laman Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
Jumlah ini merupakan hasil tracing melalui pemeriksaan sebanyak 30.046 spesimen yang dilakukan dengan metode real time polymerase chain reaction (PCR) dan tes cepat molekuler (TCM).
Selain itu, juga dilaporkan kasus yang sembuh dari Covid-19 pada hari ini tercatat sebanyak 64.292 orang. Sementara jumlah yang meninggal dunia sebanyak 5.058 orang.(fbn)
(Fakhri Rezy)
