Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

BPS Sebut Deflasi Juli 2020 Tidak Wajar, Kok Bisa?

Rina Anggraeni , Jurnalis-Senin, 03 Agustus 2020 |14:46 WIB
BPS Sebut Deflasi Juli 2020 Tidak Wajar, <i>Kok</i> Bisa?
BPS (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat selama Juli 2020 terjadi deflasi sebesar 0,10%. Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, deflasi terjadi di bulan kedua pasca-Lebaran Idul Fitri umumnya tidak wajar. Mengingat pada tahun lalu saja, deflasi terjadi di bulan ke tiga setelah Lebaran.

"Apakah wajar di bulan kedua sesudah Ramadan dan Lebaran malah deflasi. Coba kita lihat 2019, dua bulan sesudah Ramadan Lebaran terjadi deflasi, tidak. Dia (deflasi) terjadinya bulan ketiga," kata dia dalam video virtual, Senin (3/8/2020).

Baca Juga: Terungkap, Ini Daftar Penyumbang Deflasi Juli 2020

Dia mengatakan, ketidakwajaran ini terjadi lantaran kondisi pandemi Covid-19. Sehingga pergerakan inflasi tahun ini pun turut terpengaruh. "Seperti saya sampaikan pergekan inflasi tahun ini beda jauh dengan tahun sebelumnya karena covid," imbuh dia.

Pria yang akrab disapa Kecuk ini menambahkan, tahun sebelumnya ketika dalam keadaan normal Ramadan dan Lebaran jadi puncak tingginya inflasi. Karena permintaan meningkat dan uang beredar banyak. Akan tetapi kondisi ini berbanding terbalik.

Baca Juga: BPS Catat Juli Terjadi Deflasi 0,10% 

"Namun itu tidak terjadi tahun ini, ya memang tidak tidak wajar karena situasinya memang tidak normal," tandasnya.

(Dani Jumadil Akhir)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement