JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II-2020 mencapai minus 5,32% (year on year yoy). Sebelumnya angka pertumbuhan ekonomi Indonesia tumbuh positif 2,97% pada kuartal I-2020.
Minusnya pertumbuhan ekonomi Indonesia sudah diprediksi banyak pihak imbas dampak pandemi virus corona atau Covid-19.
Baca Juga: Pertumbuhan Ekonomi Seluruh Pulau Indonesia Minus, Paling Parah Jawa
Menurut Ekonom Bank Permata Josua Pardede pertumbuhan ekonomi kuartal II-2020 tercatat terkontraksi di kisaran -5,32% yoy, terendah sejak kuartal II-1999, dari kuartal sebelumnya tercatat 2,97% yoy.
"Secara umum, realisasi pertumbuhan ekonomi kuartal II sesuai ekspektasi. Di mana konsumsi rumah tangga dan investasi juga mengalami pertumbuhan negatif. Pertumbuhan konsumsi rumah tangga tercatat terkontraksi ke kisaran -5,51% yoy dari kuartal sebelumnya 2,84% yoy," ujar dia kepada Okezone, Rabu (5/8/2020).
Dia menjelaskan beberapa data yang mengindikasikan konsumsi rumah tangga menunjukkan penurunan yang signifikan sepanjang kuartal II-2020 di mana laju pertumbuhan penjualan ritel pada periode April-Juni 2020 tercatat terkontraksi -14,4% yoy dibandingkan laju penjualan ritel pada kuartal II-2019 yang tercatat -1,8% yoy.
"Sementara, indeks kepercayaan konsumen pada periode kuartal II-2020 juga menunjukkan tren yang menurun cukup signifikan sekitar -33,7% yoy pada akhir Juni 2020," ungkap dia.
Baca Juga: Ekonomi RI Kuartal II Minus 5,32%, Terburuk sejak 1999
Selain itu, lanjut itu, laju pertumbuhan nilai tukar petani pada kuartal II-2020 tercatat 0,15% yoy dari kuartal sebelumnya yang tercatat 1,7%yoy. Pertumbuhan penjualan mobil mengalami kontraksi -70,4% yoy dari kuartal II tahun 2019 yang tercatat -10,7% yoy.
"Selain penjualan mobil yang mengalami pertumbuhan negatif, penjualan motor juga mengalami kontraksi -79,7% yoy dari kuartal II-2019 yang tercatat -0,01%yoy. Selain itu, impor barang konsumsi sepanjang kuartal II-2020 tercatat tumbuh -11,9% yoy dari periode yang sama tahun 2019 yang tercatat -4,7% yoy. Kredit konsumsi pada akhir kuartal II-2020 juga tercatat melambat menjadi 2,3% yoy dari periode yang sama tahun 2019 yang tercatat 7,6% yoy," jelas dia.