JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) mencatat kontribusi besar sektor pertanian terhadap lemahnya ekonomi saat ini. Produk Domestik Bruto (PDB) di sektor pertanian tumbuh 16,2% pada kuartal II-2020.
Pertumbuhan ekonomi tersebut mengalami pesatan lonjakan kenaikan mencapai 16,24% pada triwulan II (QtQ). Bahkan secara yoy, peranian pun berkontribusi positif yakni tumbuh sebesar 2,19%.
"Capaian ini merupakan upaya dan kerja keras semua pihak yang terlibat di bidang pertanian, termasuk para petani dan penyuluh di seluruh Indonesia," tulis Instagram @kementerianpertanian, Jakarta, Jumat (7/8/2020).
Baca Juga: Presiden: Kalau Lockdown, Ekonomi RI Bisa Minus 17%
Rilis data terbaru menunjukan pertumbuhan ekonomi dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa sektor pertanian tumbuh tinggi di triwullan II 2020. PDB di sektor pertanian tumbuh 16,2%.
Walaupun pada sejumlah sektor lain mengalami kesulitas di tengah Covid-19, pertanian justru menjadi penyokong ekonomi. Dan pemerintah juga aktif dalam memberikan intensif.
Selain itu, pada sektor tanaman pangan, memiliki pengaruh terkuat dalam pertumbuhan PDB dengan angka pertumbuhan 34,77% atau 9,23% tahun ke tahun. Adapula sektor perkebunan juga meningkatkan produksi dan permintaan luar negeri, khusunya olahan sawit yang meningkat.
Baca Juga: Erick Thohir: Kalau Lockdown Betapa Hancur Ekonomi Kita
Nilai tukar petani (NTP) menjadi indikator pembelian hasil panen yang meningkat di bulan Juli 2020 menjadi 100,09%. Adanya kondisi ini tentunya memunculkan harapan positif untuk Indonesia. Bahwa Indonesia mampu melewati Pandemi Covid-19 dengan baik.
"Semoga pertanian tetap menjadi sektor penting yang berkontrobusi bagi perekonomian negara," harap Kementan.
Sebagai informasi, pertumbuhan ekonomi Indonesia melemah 5,32% pada kuartal II-2020. Catatan tersebut menjadi peringatan terhadap kuartal selanjutnya. Sebab bila kembali minus, Indonesia memasuki resesi ekonomi.
(Feby Novalius)