JAKARTA - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) masih menghitung anggaran untuk pengadaan 20 juta vaksin covid-19 yang bakal direncanakan akan selesai pada tahun ini. Adapun pengadaan vaksin ini menggandeng perusahaan Tiongkok yaknu Sinovac dan Arab Saudi.
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan, pengadaan vaksin ini bisa memakai anggaran pada tahun 2020. Pasalnya di dalam revisi APBN 2020 sudah ada anggaran vaksin yang masuk dalam program pemulihan ekonomi nasional (PEN).
 Baca juga: 1,5 Bulan Jadi Penentu Ekonomi RI Kuartal III, Apakah Resesi?
"Untuk pengadaan vaksin tentu pertama ditetapkan dulu jumlah harga dan pengadaan waktunya kapan 2020 dalam anggaran penanganan Covid masih ada yang belum teralokasikan atau belum ada Dipa-nya itu ditetapkan mekanisme pengadaan," kata Sri Mulyani di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (25/8/2020).
Dia pun belum bisa menghitung besaran anggaran pengadaan vaksin yang sebanyak 20 juta. Jikapun menggunakan anggaran di tahun ini bisa mencapi Rp87 triliun.
 Baca juga: Anggota DPR Nangis Minta Sri Mulyani Gercep Serap Anggaran PEN
"Belum tau saya jumlahnya. Anggaran sudah disediakan kalau di 2020 dianggarkan Rp87 triliun yang masih banyak beberapa anggaran kesehatan yang belum ada dipanya bisa digunakan hal itu," jelasnya.