Teknologi ini dipilih karena desainnya ramping, sesuai dengan ketersediaan ruang pada kota-kota yang padat dengan struktur ruangnya seperti di Jakarta. Selain ramping, desain ini memiliki berbagai keunggulan antara lain memiliki kelebihan tahan gempa dan mampu meredam kebisingan.
Struktur ini juga menyediakan walkway atau ruang untuk berjualan. Di samping penggunaan U-Shaped, LRT Jabodebek menggunakan teknologi third rail untuk mendistribusikan pasokan listriknya, sehingga tidak ada kabel melintan di atas jalur yang akan menambah estetika dan ramah dengan arsitektur kota Jakarta.
Baca Juga: Progres Pembangunan LRT Jabodebek Capai 70,9%
Sebelumnya, pembangunan LRT Jabodebek tahap pertama hingga 22 Mei 2020 sudah mencapai 71,2%. Corporate Secretary Adhi Karya Parwanto Noegroho merinci untuk lintasan Cawang-Cibubur sudah mencapai 85,7%. Sementara itu untuk lintas Cawang-Kuningan-Dukuh Atas sudah mencapai 65,9%. Lalu untuk lintas Cawang-Bekasi Timur sudah mencapai 64,8%. (feb)
(Rani Hardjanti)