JAKARTA - Harga emas diperkirakan masih akan terus mencetak rekor hingga akhir tahun 2020 ini. Diperkirakan harga emas dunia masih akan menembus USD2.100 per troy ons atau sekitar Rp30,8 juta per troy ons (mengacu kurs Rp14.600 per USD).
Pimpinan Cabang PT Solid Gold Berjangka Cabang Jakarta Dikki Soetopo mengatakan, tren emas akan tetap stabil di atas level USD1900 per troy per ons hingga akhir tahun. Hal ini sesuai dengan keyakinan para analis global yang menyebut harga emas akan menyebut harga emas akan mencetak rekor kembali.
Baca Juga: Harga Emas Turun karena Optimisme Perdagangan AS-China
“Meski demikian, kami memperkirakan harga emas tetap stabil di atas level USD1.900 per troy ons sampai akhir tahun ini," ujarnya dalam diskusi virtual, dikutip Kamis (27/8/2020).
Menurut Dikki, ekspektasi harga jual yang masih akan mencetak rekor ini dikarenakan adanya ketidakpastian pada ekonomi global. Belum lagi, sejumlah negara juga banyak yang mengalami resesi ekonomi sehingga berimbas kepada harga emas.
Baca Juga: Harga Emas Antam Turun Ceban dalam 3 Hari
Selain itu, ekspektasi ini juga didukung dengan rendahnya tingkat suku bunga Amerika Serikat (AS) yang mencapai 0,25%. Selain memang adanya kebijakan bank sentral Amerika Serikat untuk menggelontorkan stimulus fiskal dengan program aset.
"Alasan fundamental yang memperkuat hal ini adalah ketidakpastian ekonomi global dan resesi yang meluas ke banyak negara.
Meski optimisme terhadap vaksin covid-19 cukup tinggi, namun ekspektasi investor terhadap pemulihan ekonomi belum menyeluruh," jelasnya.