JAKARTA - Ekonomi Indonesia diprediksikan akan mengalami resesi. Sebab, pemerintah hanya memiliki waktu kurang dari 1,5 bulan untuk memulihkan ekonomi di kuartal III 2020.
Ekonom Indef Bhima Yudistira mengatakan waktu 1,5 bulan ini tidaklah cukup untuk menyelamatkan ekonomi Indonesia dari resesi.
Baca Juga: Sri Mulyani Akui Dampak Covid-19 Mengerikan, Buktinya Banyak Negara Resesi
"Sulit untuk keluar dari resesi karena konsumsi saat ini masih lemah," kata Bhima saat dihubungi di Jakarta, Jumat (28/8/2020).
Dia melanjutkan stimulus pemerintah seperti subsidi gaji terlambat disalurkan sehingga efek ke belanja masyarakat tidak akan langsung dirasakan.
"Realisasi PEN pun baru 25%, relatif rendah," katanya.
Baca Juga: Indonesia Resesi, Ini Tanda-Tanda dari Sri Mulyani
Dalam kesempatan yang sama Ekonom Core Piter Abdullah menilai sulit mendorong konsumsi dan investasi kembali normal ketika kondisinya masih tidak normal. Jadi fokus yang harus dilakukan saat ini, setidaknya hingga akhir tahun, seharusnya bukan menghindari krisis melainkan menanggulangi wabahnya.
"Sembari menyelamatkan masyarakat dan dunia usaha agar tidak mati duluan di tengah wabah," tandasnya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)