JAKARTA - PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) mencatat pendapatan sebesar Rp8,04 triliun hingga 30 Juni 2020. Laporan keuangan tersebut turun signifikan dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Pandemi virus corona yang memasuki bulan ke tujuh tidak hanya berdampak buruk bagi kesehatan. Pandemi Covid-19 yang berkepanjangan l memberikan dampak bagi kinerja emiten konstruksi tanah air, salah satunya Waskita.
Baca Juga: Anggaran Belanja Rp307 Triliun Jadi Angin Segar UMKM
Emiten yang melantai di Bursa sejak Desember 2012 itu mencatatkan laba sebelum beban bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi (EBITDA) sebesar Rp1,2 Triliun.
“Dari sisi operasional, Waskita membuktikan tetap dapat mempertahankan profitabilitas di tengah pandemi," jelas Direktur Keuangan Waskita Karya ( Taufik Hendra Kusuma, dalam keterangan tertulisnya, Minggu (6/9/2020).
Baca Juga: Naik 1%, Penyaluran Kredit Juli 2020 Capai Rp5.536,4 Triliun
Meskipun meraih pendapatan usaha tertinggi dan juga EBITDA positif, Waskita juga mencatatkan rugi bersih sebesar Rp1,1 Triliun. Taufik menjelaskan bahwa kerugian tersebut lebih disebabkan beban bunga investasi jalan tol yang besar.
"Siklus bisnis jalan tol itu memang di awal masa operasi akan mencatatkan loss (rugi), karena Lalu Lintas Harian Rata-Ratanya (LHR) masih rendah dan bunga pinjaman mulai dibebankan. Selain upaya peningkatan realisasi LHR, strategi divestasi ruas tol yang sudah beroperasi kepada investor merupakan upaya yang sedang dilakukan agar beban keuangan menurun," ujar Taufik.