“Hal lainnya adalah untuk nilai investasi hulu migas mencapai USD 6,1 miliar dan untuk pengendalian cost recovery saat ini USD5,3 miliar”, katanya.
Tidak dapat dipungkiri pandemi Covid-19 dan turunnya harga minyak dunia telah memukul kinerja industri hulu migas.
“Namun, berkat kerja keras SKK Migas dan KKKS serta dukungan dari pemangku kepentingan terkait, kami dapat melakukan skenario terbaik sehingga pada triwulan III tahun 2020 industri hulu migas mulai dapat melakukan recovery seiring dengan peningkatan harga minyak. Selain itu, kami berhasil menjaga proyek-proyek hulu migas untuk tetap berjalan sehingga target proyek yang dapat onstrem di 2020 akan terlampaui, bahkan beberapa proyek yang dijadwalkan onstream di 2021 dapat diselesaikan lebih cepat di tahun 2020,” pungkas Susana.
(Feby Novalius)