JEMBER - Masa pandemi Covid-19 membuat para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) harus lebih memutar otak dalam berinovasi. Tujuannya supaya produk yang dibuat tetap diterima pasar.
Seperti para pelaku usaha di Jember misalnya, masyarakat setempat berinovasi membuat keripik tape singkong yang mampu menembus pasar mancanegara, selain itu keripik tape singkong yang dibuat pun mampu mendongkrak nilai ekonomis tape hingga berlipat-lipat.
Baca Juga:Â Berkat Inovasi, Pedagang Hijab Dapat Berkah di Tengah Pandemi
Salah satu Pemilik Keripik Tape Sonya mengaku, semula memiliki hobi menanam singkong, namun kini mencoba mengolahnya menjadi sajian yang khas dan mendunia.
Di samping itu, singkong juga banyak ditemui di wilayah Jember. Dan membuat keripik tape singkong pun terbilang cukup mudah.
Baca Juga:Â 4 Cara Dapat Modal untuk Membuat Startup
"Awalnya singkong yang telah diolah menjadi tape dipotong-potong sesuai dengan ukuran yang telah ditentukan, kemudian tape disimpan dalam freezer atau mesin pendingin hingga membeku," ujar Sonya, dikutip dari iNews, Senin (5/10/2020).
Tahap selanjutnya, lanjut warga Kelurahan Kebonsari ini, tape digoreng menggunakan alat penggorengan khusus yakni menggunakan vacuum frying selama kurang lebih satu jam untuk menghilangkan kadar air.
Keripik tape yang diangkat dari penggorengan vacuum frying tidak langsung dikemas, melainkan harus diproses lagi untuk menghilangkan kadar minyak pada keripik tape.
Hasil inovasi produk keripik tape dengan cita rasa gurih dan sedap ini pun tidak hanya diterima di pasar domestik, namun juga ke sejumlah negara di Asia dan Amerika Serikat.
Diketahui, harga keripik tape per kemasan dijual dengan harga Rp15.000. Agar omzet terus meningkat di masa pandemi ini, Sonya pun kerap menjual produknya secara online.
(fbn)