Sementara di sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), sebanyak satu per tiga pelaku UMKM mengalami peningkatan bisnis. Sementara dua per tiga mengalami kontraksi pendapatan yang negatif.
Kontraksi cash flow UMKM yang negatif tersebut karena rendanya tingkat konsumsi atau daya beli masyarakat yang terus terjadi. Instrument fundamental ekonomi nasionala itu, kata Sandi, terus ditekan, khususnya bagi masyarakat kelas menengah ke bawah.
"47% dari bisnis UMKM di laporkan harus tutup, sementara ini juga di dukung oleh data Asian Development Bank (ADB). Namun, yang paling kita khwatirkan bahwa di FGD hampir dua per tiga dari masyarakat Indonesia terutama di kelas menengah bawah sudah mengurangi pengeluarnyak khususnya pengeluaran di bidang makanan. Ini konsusmsi kita bicara satu hal yang sangat penting dalam pemuliham ekonomi kita," ujar dia.
"Dan penyelamatan ini prioritasnya adalah ekonomi keluarga, khusunya di sisi konsumsi, lapangan pekerjaan, kita harus jalan bareng, kita kencangkan untuk sisi medis untuk pengetesan, dan lain-lain," kata Sandi.
(Dani Jumadil Akhir)