JAKARTA – Masa pensiun tanpa beban cicilan menjadi idaman setiap orang. Masa pensiun yang sejahtera sangat bisa dicapai jika disiapkan dari sekarang.
Head of Investment Specialist PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) Freddy Tedja membagikan tips kepada milenial dalam persiapan masa pensiun yang sejahtera. Menurutnya setiap orang mendambakan masa pensiun yang sejahtera namun, tidak semua bisa mewujudkannya.
"Dibutuhkan perencanaan dan prioritas penggunaan penghasilan saat masa produktif. Serta gaya hidup juga sangat menentukan tingkat kesejahteraan di masa pensiun kelak," ujar Freddy, Senin (19/10/2020).
Baca Juga:Â Cair Lagi, Kini Bansos Tunai Rp300.000 Masuk Dompet
Dia mengingatkan tidak mungkin mengandalkan dana jaminan sosial (BPJS Ketenagakerjaan) untuk membiayai seluruh kebutuhan hidup di masa pensiun. Bahkan jika ditambah dengan program pensiun atau DPLK dari perusahaan masih tidak mencukupi.
"Biasanya biaya hidup di masa pensiun tidak jauh beda dari masa produktif. Walau beberapa pos pengeluaran mengalami penurunan, seperti transportasi, namun biaya kesehatan justru akan mengalami peningkatan," ujarnya.
ÂDukungan dana dari anak atau anggota keluarga lainnya juga kerap diandalkan sebagai sumber pendapatan di masa pensiun kelak. Padahal, sudah seharusnya memutus rantai sandwich generation, terutama jika ingin anak-anak hidup bahagia.
Sementara opsi bekerja lagi di usia pensiun juga menantang karena tidak banyak perusahaan yang mau menerima pekerja usia pensiun. "Maka, satu-satunya sumber pendapatan yang bisa diandalkan di masa pensiun nanti adalah kekayaan atau aset yang dikumpulkan sejak masa produktif. Seperti dana investasi di reksa dana, saham, obligasi, properti, dan lain-lain," ujarnya.
Dia mengingatkan pasak harus lebih kecil dari tiang. Boleh menikmati hidup, tapi jangan sampai gaya hidup sekarang harus dibayar susah payah di masa depan. Agar memiliki kekayaan rumah tangga yang cukup, mulailah dengan gaya hidup yang tidak berlebihan. "Meskipun anda mampu membeli smart phone keluaran terbaru, tapi itu bukanlah keputusan terbaik untuk masa depan," ujarnya.
Follow Berita Okezone di Google News