Saat ini pemerintah melaksanakan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Dengan total alokasi anggaran mencapai Rp695,2 triliun, program PEN sudah terealisasi sebesar Rp344,43 triliun atau 49,5% untuk mendorong permintaan.
"Pelaksanaan program PEN yang sangat menentukan tidak hanya sisi daya beli masyarakat yang pada akhirnya diterjemahkan dalam bentuk konsumsi. Namun juga dari sisi ekonomi dunia usaha, yaitu dari sisi investasi," jelas dia.
Dia menambahkan, pemerintah memberikan berbagai insentif bagi dunia usaha termasuk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dalam program PEN. Pemberian stimulus ini diharapkan bisa membantu upaya pemulihan ekonomi nasional dari dampak negatif pandemi covid-19.
"Apabila demand mulai meningkat, maka kita juga harus berfokus pada sisi supply-nya. Sehingga pada akhirnya target inflasi akan tetap pada tingkat yang kita inginkan, yaitu yang memberikan insentif pada dunia usaha atau sektor produksi kerana adanya kepastian harga yang stabil, dan bagi sisi sektor permintaan karena mereka anggap daya belinya terjadi," pungkasnya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)