Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Sri Mulyani ke Mahasiswa, Mau Tambah Utang atau Tarik Pajak?

Giri Hartomo , Jurnalis-Senin, 26 Oktober 2020 |13:09 WIB
Sri Mulyani ke Mahasiswa, Mau Tambah Utang atau Tarik Pajak?
Menteri Keuangan Sri Mulyani. (Foto: Okezone.com)
A
A
A

JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memberi pertanyaan kepada para finalis Lomba Debat Hebat APBN yang diselenggarakan Kementerian Keuangan. Pertanyaan pertama dilontarkan kepada tim IDLS dari Universitas Indonesia.

Sri Mulyani menanyakan bagaimana cara pengelolaan APBN di tengah ancaman krisis akibat pandemi? Apakah ingin mendorong belanja, atau justru mulai melakukan efisiensi pada pos pengeluaran negara tersebut?

Sebab menurut Sri Mulyani, dalam menghadapi krisis pemerintah dihadapkan pada pilihan yang sulit dan cenderung tidak populer. Pasalnya, di sisi lain ekonomi Indonesia mengalami kemerosotan, masyarakat juga terancam terkena Pemutusan Hubugan Kerja (PHK).

Baca Juga: Presiden Jokowi Beberkan Indikator Kebangkitan Ekonomi RI

Namun, di sisi lain pemerintah juga perlu untuk mendorong belanja khususnya masyarakat yang terdampak pandemi. Namun konsekuensinya, utang pemerintah akan semakin meningkat.

"Di dalam menghadapi krisis pemerintah dihadapkan pada pilihan yang tidak mudah dan tidak populer. Ekonomi masyarakat merosot, rakyat terancam keselamatannya karena pandemi dan juga karena kehilangan pekerjaan juga kemungkinan ancaman utang meningkat," ujarnya dalam acara Lomba Debat Hebat APBN secara virtual, Senin (26/10/2020).

Menurut Sri Mulyani, jika melihat hal tersebut pilihan yang dimiliki pemerintah tidak populer dan baik. Sebenarnya pemerintah ingin menaikan belanja negara namun pendapatan negara merosot.

Sebenarnya, ada pilihan untuk menaikan pajak kepada para pengusaha. Namun, jika hal tersebut dilakukan sangat sulit mengingat para pengusaha yang menjadi pembayar pajak tidak memiliki penghasilan akibat adanya pandemi.

"Jadi pilihan mau belanja nambah, atau belanja turun karena pendapatan lagi turun. Apakah harus menambah utang, dan juga tidak populer dan mungkin kita dalam hal ini tidak menginginkan memberikan warisan kepada generasi ke depan. Atau sebaiknya kita menaikan pajak dalam situasi pembayar pajak pun tidak mendapatkan penerimaan," jelasnya.

Oleh karena itu, dirinya ingin mengetahui pilihan dari policy para peserta. Dan mengapa policy tersebut dipilih serta bagaimana pengimplementasiannya?

"Pertanyaan pertama saya. Coba jelaskan pilihan policy apa yang akan anda lakukan dan mengapa? Dan bagaimana menjalankannya," tanya Sri Mulyani.

Baca Juga: PSBB Transisi Diperpanjang, Pengusaha: Penyebaran Covid-19 Semakin Terkendali

Menanggapi pertanyaan dari Sri Mulyani, Tim A menyebut belanja harus tetap optimal dan menimbulkan manfaat bagi masyarakat. Meskipun saat ini kondisinya sedang tidak baik akibat pandemi covid-19.

Pria tersebut menambahkan, belanja harus tetap optimal dengan memprioritaskan sektor kesehatan. Di sisi lain belanja juga harus memperhatikan pemulihan ekonomi nasional dan bantuan sosial bagi masyarakat.

"Kami sangat sepakat saat ini sedang tidak baik dan dihadapi oleh seluruh negara di dunia. Tentu sepakat juga tidak kebijakan yang bisa menyenangkan semua pihak sehingga akan muncul juga trade of dan juga pilihan-pilihan bagi pemerintah untuk memilih kebijakan mana yang bisa menghasilkan manfaat bagi masyarakat," ucapnya salah seorang pria dari Grup A.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement