Kedua, lanjut Perry, pihaknya juga melakukan ekspansi dan injeksi likuiditas atau quantitative easing ke pasar keuangan maupun perbankan. Ketiga, melanjutkan komitmen pendanaan APBN tahun 2020 melalui pembelian surat utang negara dari pasar perdana.
Baca juga; Realisasi Anggaran PEN Capai Rp348,6 Triliun, Paling Banyak BLT Cs
"Melanjutkan komitmen pendanaan APBN tahun 2020 melalui pembelian surat utang negara dari pasar perdana serta mendukung program pemulihan ekonomi nasional," jelasnya.
Keempat, lanjut Perry, pihaknya juga memperpanjang periode insentif kelonggaran giro wajib minimum sebesar 50 bps bagi bank yang melakukan kredit UMKM serta ekspor impor. Tak hanya itu, perpanjangan insentif juga dilakukan kepada bank yang melakukan kredit kepada kredit non umkm sektor prioritas dalam program ekonomi nasional sampai 30 Juni 2021.