"81% dari mereka berpendidikan SMA ke atas, 71% diantaranya pekerja informal dengan rata-rata pendapatan Rp1,3 juta per bulannya," terangnya.
Denni mengatakan, 30% penerima dari yang status awalnya menganggur, berhasil menjadi karyawan, wirausaha, atau pekerja mandiri. 91% penerima juga melampirkan sertifikat Prakerja untuk mendaftar pekerjaan.
"Di Prakerja sendiri, terdapat 1.534 pelatihan aktif, dengan 147 jumlah lembaga pelatihan, dan 7 platform digital dengan rating rata-rata 4.9 dari 5.0. Harga kursus rata-rata juga sebesar Rp371 ribu," ungkapnya.
Dari banyaknya pelatihan yang ditawarkan, terdapat 7 bidang yang paling diminati, antara lain di sektor gaya hidup, manajemen, marketing, keuangan, makanan dan minuman, bahasa asing, dan teknologi informasi.
"Para penerima juga memanfaatkan insentifnya secara bijak, 96% memanfaatkan untuk membeli bahan pangan, 75% untuk listrik, 63% untuk modal usaha, 65% bensin, dan 63% pulsa dan paket internet," pungkas Denni.
(Fakhri Rezy)