JAKARTA - Pelonggaran Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dinilai membuat kegiatan ekonomi bergeliat. Pelonggaran tersebut dapat memberi dampak multiplier efek, salah satunya meningkatkan daya konsumsi kelas menengah atas.
"Kuncinya ada di kelas menengah atas ketika ekonomi sudah mulai dilonggarkan, PSBB dilonggarkan, ada aktivitas, diharapkan memang itu menciptakan dampak positif bagi upaya penciptaan lapangan kerja baru," ujar Staf Khusus Menteri Keuangan Yustinus Prastowo, dalam sesi diskusi dengan MCN Trijaya, Jakarta, Sabtu, (7/11/2020).
Baca Juga: Kemenkeu: Jangan Persoalkan Indonesia Resesi
Yustinus optimistis intensitas konsumsi kelompok menengah atas di masa pelonggaran PSBB berdampak pada kegiatan ekonomi. Dia mencontohkan, saat ini, kelas menengah atas sudah berani memulai melakukan traveling di sejumlah kawasan destinasi wisata.
engan begitu, belanja kelompok ini membantu pemerintah dalam mengakselerasi pertumbuhan ekonomi nasional. "Karena tidak mungkin mengandalkan stimulus pemerintah saja untuk menopang setiap sektor," kata dia.
Baca Juga: Jubir Wapres: Tidak Perlu Panik dengan Resesi
Tak hanya itu, Undang-Undang Cipta Kerja juga menjadi instrumen lain pemerintah. Di mana, diharapkan menjadi bantalan dan mampu memperkuat upaya-upaya pemerintah dalam meningkatkan lapangan pekerjaan baru di Indonesia.
Menanggapi hal tersebut, Anggota Komisi XI Fraksi PKS Anis Byarwati mengatakan pemerintah mestinya tidak hanya menjaga konsumsi masyarakat, tetapi juga jangan sampai kehilangan daya beli. "Artinya, masyarakat yang terkena dampak paling parah dari pandemi ini, ini yang harus diperhatikan," kata dia.
Di samping itu, menurutnya dunia usaha juga perlu diperhatikan. Sebab, lanjutnya, jika dunia usaha tidak bertahan, perusahaan akan melakukan efisiensi dan bahkan akan merumahkan karyawannya.
Dia mengatakan, dampak dilakukan efisiensi dari perusahaan, akan berdampak langsung kepada konsumsi masyarakat. Menurut Anis, hal yang paling realistis adalah bagaimana pemerintah membantu masyarakat untuk bersiap menghadapi pandemi selama pandemi, dan membantu masyarakat terdampak agar tidak kehilangan daya beli.
"Komisi XI sudah sering menyampaikan secara langsung kepada Menteri Keuangan tentang pentingnya pemerintah menjaga daya beli, karena sampai sekarang konsumsi masih menjadi faktor utama penopang ekonomi kita," ujar dia.