BEIJING - China meyakini ekonominya telah pulih dari dampak pandemi Covid-19. Karena hal itu, Bank Sentral China (PBOC) berencana menghentikan stimulus ekonomi yang sejak awal tahun telah diberikan untuk membantu sektor bisnis dan masyarakat.
Hal itu sangat kontras dengan Amerika Serikat (AS) dan Eropa, di mana gelombang kedua Covid-19 memaksa pemerintah di sana untuk mempertimbangkan lebih banyak stimulus. Pejabat PBOC sedang mendiskusikan waktu penarikan stimulus, dan dipastikan hal itu segera terlaksana.
Baca Juga: Ekonomi China Bangkit, Tumbuh 4,9% di Kuartal III
“Ekonomi internasional pulih secara umum, sedangkan China pulih secara keseluruhan, kita lebih baik dibandingkan ekonomi internasional. Terkait waktu dan metode untuk keluar dari kebijakan tersebut perlu dievaluasi dengan hati-hati, terutama berdasarkan status pemulihan ekonomi," ujar Wakil Gubernur PBOC, Liu Guoqiang dikutip dari Bloomberg Senin (9/11/2020).
Baca Juga: Ini Rahasia China Berhasil Atasi Krisis Ekonomi saat Covid-19
Liu mengatakan, China berhasil menebus semua kerugian yang dialami di paruh pertama 2020, dengan pemulihan pertama kali didorong oleh ekspor dan output industri dan kemudian disusul konsumsi yang meningkat. China menjadi negara ekonomi besar satu-satunya yang mencatat pemulihan sebaik itu.