NEW YORK - Mata uang dolar Amerika Serikat bergerak stabil pada perdagangan Kamis (12/11/2020) waktu setempat. Hal ini dikarenakan investor berhati-hati atas ekspektasi tentang vaksin Covid-19 yang diragukan dapat mencegah virus saat musim dingin di AS dan Eropa.
Melansir Reuters, Jakarta, Jumat (13/11/2020), indeks dolar terhadap sekeranjang mata uang naik 0,01% di New York. Setelah sedikit rebound di London dari posisi terendah selama perdagangan Asia.
Baca juga: Diminati Investor, Dolar AS Bergerak Naik
Laporan klaim pengangguran mingguan AS terbaru tidak mengubah dolar ketika keluar pada Kamis pagi. Laporan tersebut menunjukkan laju penurunan klaim telah melambat menjadi 709.000 dibandingkan dengan 757.000 pada minggu sebelumnya dan perkiraan untuk 735.000 klaim.
Pasar tidak menemukan arah baru dari berbagai komentar oleh para gubernur bank sentral dari AS, Eropa dan Inggris pada tengah hari pada panel. Mereka menyambut baik hasil yang menggembirakan dalam uji coba vaksin tetapi menekankan bahwa prospek ekonomi tetap tidak pasti.
Baca juga: Menanti Vaksin Pfizer, Dolar AS Bergerak Stagnan
"Ada ketenangan di pasar modal hari ini," kata Marc Chandler, kepala strategi pasar di Bannockburn Global Forex.
Mata uang safe-haven yen Jepang JPY yang telah kehilangan sekitar 2% minggu ini karena berita vaksin, menguat pada hari Kamis terhadap dolar menjadi 105,125. Euro melonjak lebih tinggi sebesar 0,2% menjadi USD1,1803.
"Euro mencoba untuk bangkit setelah badai aktivitas terkait vaksin di awal minggu, dan setelah berita pemilu AS," kata Jane Foley, kepala strategi FX di Rabobank.
Euro, kata Chandler, telah diperdagangkan antara USD1,16 dan USD1,20 sejak akhir Juli. “Berada di tengah jarak membuat tidak ada yang senang. Sapi jantan atau beruang bisa bahagia, ” katanya.
Kekuatan dolar dalam seminggu terakhir untuk saat ini telah mengerem penurunan panjang untuk greenback, yang telah merosot sekitar 10% terhadap sekeranjang mata uang antara Maret dan pengumuman kemajuan vaksin COVID-19 Pfizer Inc pada hari Senin.