JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, mengatakan bahwa pihaknya telah menyiapkan rencana kerja untuk 100 tahun Indonesia merdeka. Rencana kerja tersebut bertujuan mencapai ketahanan energi, ketahan pangan dan Kesehatan.
Untuk mencapai ketahanan pangan terpenting adalah keberlanjutan (sustainability). “Bukan hanya terjangkau (affordability) harganya, tetapi produksi pangan harus berkelanjutan,” ujar Erick dalam Jakarta Food Security Summit (JFSS), Kamis (18/11/2020).
Baca Juga: Tebar Bibit dan Pupuk Kini Pakai Drone
Menurut Erick, untuk mencapai ketahanan pangan perlu juga membangun ekosistem usaha yang sehat untuk semua pelaku ekonomi, termasuk petani. Kosep inti-plasma yang suskes di masa lalu perlu dipertahankan dan diperbaharui.
Konsep inti-plasma ini juga bisa membantu penyerapan tenaga kerja, selain juga membantu petani untuk meningkatkan kesejahteraannya.
“Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri menciptakan lapangan kerja. Harus dibantu, salah satu caranya di sektor pangan melalui skema Inti dan Plasma,” ujarnya.
Baca Juga: Sektor Pertanian Bisa Menolong Indonesia dari Resesi
Erick mengatakan, BUMN juga akan berperan dalam mencapai ketahanan pangan melalui pembentukan klaster BUMN pangan. Klaster BUMN ini bertujuan untuk mengembangkan industri pangan nasional, baik untuk pemenuhan pasar domestik, substitusi impor, peningkatan ekspor serta meningkatkan kesejahteraan petani, nelayan, dan peternak.
Klaster BUMN Pangan ini akan mensinergikan dan mengoptimalisasikan value chain dari hulu ke hilir. Klaster pangan ini akan mengelola sejumla komoditas seperti beras, jagung, gula, ayam, sapi, kambing, ikan, cabai bawah merah, dan garam.
“PT RNI akan menjadi holding-nya,” ujarnya.