Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Masuk PSN, Proyek Smelter Nikel Dipercepat

Giri Hartomo , Jurnalis-Jum'at, 20 November 2020 |21:25 WIB
Masuk PSN, Proyek Smelter Nikel Dipercepat
Infrastruktur (Foto: Shutterstock)
A
A
A

JAKARTA - Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi (Kemenkomarves) terus mengakselerasi hilirisasi nike sebagai percepatan Proyek Strategis Nasional (PSN) yang dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo.

Langkah ini sebagai wujud komitmen pemerintah untuk memperkuat daya saing industri nasional di tingkat dunia dan meningkatkan nilai tambah komoditi nikel. Salah satu yang menjadi fokus pemerintah saat ini adalah mempercepat proyek strategis nasional melalui pembangunan smelter nikel di Sulawesi.

Baca Juga: Konsep Dana Jangka Panjang Fleksibel Danai Proyek Strategis Nasional, seperti Apa?

Asisten Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan, Kemenkomarves Tubagus Nugraha mengatakan, untuk mempercepat realisasi PSN pemerintah akan memberikan berbagai fasilitas perizinan baik yang dikeluarkan oleh Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah. Sebab, Proyek Strategis Nasional bertujuan untuk meningkatkan daya saing ekonomi Indonesia, meningkatkan daya saing sektor industri.

"Sebagai Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN), Indonesia harus bangga dengan langkah I yang sangat strategis ini. Kami akan mendukung agar PSN ini berhasil," ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat (20/11/2020).

Menurut Tubagus, Kabupaten Kolaka menjadi salah satu lumbung Nikel Indonesia. Oleh karena itu, dengan menjadikan smelter sebagai PSN, hilirisasi nikel akan menghasilkan nilai tambah dan mendorong percepatan ekonomi daerah dan nasional.

Pasalnya, Sulawesi menjadi episentrum nikel di Indonesia. Berdasarkan pemetaan Badan Geologi pada Juli 2020, Indonesia memiliki sumber daya bijih nikel sebesar 11.887 juta ton (tereka 5.094 juta ton, terunjuk 5.094 juta ton, terukur 2.626 ton, hipotetik 228 juta ton) dan cadangan bijih sebesar 4.346 juta ton (terbukti 3.360 juta ton dan terikira 986 juta ton).

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement