JAKARTA - Menteri Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif tidak pernah menyampaikan pernyataan ihwal rencana penghapusan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Premium (RON-88). Di mana, isu penghapusan BBM dilakukan secara bertahap yang ditargetkan mulai pada 1 Januari 2021.
Arifin menegaskan justru yang dilakukan pemerintah dan PT Pertamina (Persero) adalah mempromosikan Pertalite dengan harga Premium. Bahkan, langkah promosi itu dinilai disambut baik oleh masyarakat di daerah.
"Kami enggak melakukan (menyampaikan) statement apa-apa, yang kami lakukan dan yang dilakukan oleh Pertamina adalah mempromosikan Pertalite dengan harga Premium. Ini beberapa daerah dan ternyata sambutannya cukup baik," ujar Arifin, Jakarta, Senin (23/11/2020).
Baca Juga: BBM Premium Hilang, Organda Minta Harga Pertalite Turun
Dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi VII DPR, dia menyebut, Kementerian ESDM dan Pertamina belum menyampaikan penjelasan ihwal isu penghapusan BBM jenis Premium tersebut. Bahkan, dia menduga pemberitaan sejumlah media massa ihwal hal tersebut, dikutip wartawan dari sumber lain.
"Belum ada statement apa-apa dari Kementerian ESDM maupun Pertamina, mungkin sumber-sumber lain yang dikutip media. Sementara ini situasinya seperti biasa, dan alokasi sendiri untuk tahun depan tetap akan kita penuhi," katanya
Sebelumnya, wacana menghapus BBM Premium secara bertahap ramai diberitakan media. Isu itu pun mengundang sejumlah komentar dari pengamat ekonomi dan energi. Salah satunya mendatang ekonom asal Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira Adhinegara.