Sejak saat itu, dana tersebut telah diinvestasikan di 23 perusahaan di Asia Tenggara, sebagian besar di Indonesia, yang lebih dari 90 persen di antaranya telah mendapatkan pendanaan lanjutan.
Baca juga: Budidaya Serai di Rumah, Begini Caranya
Dana kedua perusahaan ditutup pada 2019, kelebihan permintaan, dengan jumlah total USD 123 juta dan dukungan dari mitra terbatas dari Asia, Amerika Serikat, dan Eropa.
"Perusahaan saat ini mengelola dana tahap awal terbesar di kawasan ini dan memiliki tim modal ventura terbesar di Indonesia, yang memungkinkan kami memberikan dukungan langsung dan berkelanjutan kepada perusahaan portofolio kami," ujarnya.
(Fakhri Rezy)