JAKARTA - Berbagai macam perusahaan kesehatan kini sedang gencar melakukan tes pada vaksin covid-19. Salah satu yang sedang hangat diperbincangkan adalah mengenai vaksin Pfizer.
Namun sayangnya, Indonesia tidak menggunakan vaksin covid-19 yang diproduksi oleh perusahaan farmasi asal negeri Paman Sam tersebut. Karena pemerintah Indonesia sudah lebih dahulu bekerjasama dengan beberapa perusahaan yang juga sedang melakukan test pada vaksin covid.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, pengadaan vaksin dari berbagai perusahaan dunia dan merek tidak akan sembarangan. Terdapat sejumlah kriteria yang melandasi pemerintah untuk membeli vaksin.
Baca Juga: Luhut Follow Up Vaksin Covid-19, Pfizer-Bio Farma Kerja Bareng
Kriteria-kriteria tersebut berada dalam kewenangan dari Kementerian Kesehatan. Dalam memilih perusahaan juga, Kementerian Kesehatan akan melihat data yang ada di list oganisasi kesehatan dunia (WHO).
"Kemenkes menentukan ini tentu berdasarkan data yang ada di list WHO (Organisasi Kesehatan Dunia) dan sudah melalui uji klinis I, II yang sudah full report, jadi datanya ada," ujarnya dalam diskusi virtual, Selasa (24/11/2020).
Mantan pemilik klub sepakbola Inter Milan itu menambahkan, selain kriteria tersebut, ada beberapa hal lain mengapa pemerintah mengambil vaksin dari perusahan tersebut. Misalnya adalah vaksin yang dibeli pemerintah merupakan vaksin yang memiliki kapasitas distribusi mudah
"Vaksin yang akan dibeli pemerintah juga merupakan vaksin yang cold chainnya atau distribusinya yang friendly dengan distribusi kita, di mana 2-8 derajat celcius,"jelas Erick