JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto menilai, industri hulu migas memegang peranan strategis untuk mendukung program pertumbuhan ekonomi nasional. Dia meminta agar Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) dapat menggenjot pertumbuhan energi baru dan terbarukan (EBT) lebih dari dua kali lipat.
Airlangga menegaskan, peranan industri migas tidak saja mendukung program pertumbuhan ekonomi sebagai sumber penerimaan negara, namun juga sebagai lokomotif pergerakan perekonomian Indonesia itu sendiri.
Baca juga: Tak Bisa Sendirian, BUMN Keroyokan Garap EBT
"Diharapkan energi baru dan terbarukan dapat tumbuh dari data Rencana Umum Energi Nasional Sektor Migas, tetap perlu tumbuh lebih dari 2 kali lipat," ujar Airlangga, dalam gelaran IOG 2020, Kamis (3/12/2020).
Dalam kesempatan itu, dia mengutarakan, industri migas setiap tahunnya bisa berinvestasi sebesar 10 miliar dolar Amerika Serikat (AS) dengan faktor multiplier effect yang bisa mencapai 1,6 kali dengan penyerapan tenaga kerja yang cukup tinggi.
Baca juga: Masih Kalah dengan Minyak, EBT di RI Cuma 13,6%
Karena itu, dia mengapresiasi keberhasilan industri migas dalam mengaplikasikan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 40 Tahun 2016 tentang Penetapan Harga Gas Bumi. Di mana, beleid ini dinilai membuat industri berbahan baku gas menjadi lebih kompetitif.