Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Simak 5 Perubahan Sektor Energi di Dunia Efek Covid-19

Giri Hartomo , Jurnalis-Selasa, 08 Desember 2020 |12:39 WIB
Simak 5 Perubahan Sektor Energi di Dunia Efek Covid-19
Harga Minyak (Foto: Ilustrasi Shutterstock)
A
A
A

JAKARTA - PT Pertamina memaparkan tren energi global yang terjadi saat ini. Setidaknya, ada sekitar lima tren energi global yang bakal mempengaruhi landskap sektor energi dunia termasuk Indonesia.

Vice President Pertamina Energi Institute, Hery Haerudin mengatakan, tren pertama yang sedang terjadi saat ini adalah peristiwa pandemi virus corona (covid-19) yang terjadi hampir di semua negara di dunia. Pandemi covid-19 yang terjadi hampir satu tahun penuh ini membuat ekonomi global mengalami resesi.

Baca Juga: Erick Thohir Siap Wujudkan Ketahanan Energi di Indonesia

“Jadi untuk tren energy global ini Pertamina memperhatikan atau melihat terdapat setidaknya lima tren global yang dapat mempengaruhi landskap energy di Indonesia bahkan dunia. Pertama adalah global pandemi, kita ketahui pada saat ini kita mengalami resesi global,” ujarnya dalam acara Pertamina Energy Webinar Energizing the Energy Transition, Selasa (8/12/2020).

Akibat adanya pandemi, beberapa negara juga jor-joran dalam memberikan stimulus untuk pemulihan ekonomi nasional. Sehingga ini juga diharapkan bisa menjadi penolong investasi dan ekonomi sehingga berdampak juga pada meningkatnya konsumsi energi.

Baca Juga: Erick Thohir Beri Penugasan Khusus ke Pertamina, Apa Itu?

“Banyak negara yang memberikan stimulus untuk memberikan pemulihan ekonomi. Stimulus ini juga diharapkan dapat menolong iklim investasi dalam ekonomi serta pada akhirnya konsumsi energi,” jelasnya.

Meskipun menurut Hery, masih ada tantangan lain yang harus dihadapi oleh perusahaan energi dalam situasi sulit ini. Seperti misalnya adalah tantangan pada penurunan harga komoditas yang bisa menghambat investasi.

 

“Di samping itu, pada perusahaan energy, penurunan harga komoditas energi juga dapat menghambat kinerja investasi operasional perusahaan. Suatu tantangan tersendiri dalam kondisi seperti ini,” jelasnya.

Kemudian yang kedua adalah tren mengenai kendaraan listrik. Hal ini semakin diperkuat dengan adanya komitmen dari negara-negara produsen kendaraan listrik.

“Kita juga melihat, kendaraan listrik akan masif seiring penurunan harga batre pack dan komitmen negara utama seperti China, Jepang dan negara uni eropa termasuk juga Amerika Serikat untuk meningkatkan penjualan kendaraan bermotor listrik,” jelasnya.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement