Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Kebutuhan Energi Baru Pulih di 2022, EBT Banyak Diminati

Giri Hartomo , Jurnalis-Selasa, 08 Desember 2020 |14:40 WIB
 Kebutuhan Energi Baru Pulih di 2022, EBT Banyak Diminati
Listrik (Foto: Shutterstock)
A
A
A

JAKARTA - Pandemi virus corona (covid-19) mempengaruhi lanskap energi di Indonesia. Hal ini mempengaruhi penawaran, permintaan dan kebutuhan energi.

Vice President Pertamina Energi Institute Hery Haerudin mengatakan, akibat adanya pandemi, kebutuhan energi di Indonesia mengalami penurunan sebesar 16% pada tahun ini. Sementara pada tahun lalu, kebutuhan energi Indonesia mencapai 215 juta ton setara minyak.

“Dan pada jangka panjang, penurunannya akan mencapai 3%. Kebutuhan energi primer terus meningkat dengan pertumbuhan sekitar 3% per tahun,” ujarnya dalam acara Pertamina Energy Webinar Energizing the Energy Transition, Selasa (8/12/2020).

Baca Juga: Jangan Cuma Migas, SKK Diminta Geber EBT 2 Kali Lipat

Menurut Hery, pemulihan kebutuhan energi diperkirakan akan kembali normal pada 2022. Nantinya, energi terbarukan akan menjadi pertumbuhan yang paling tinggi dengan porsi mencapai 29% di skenario market driven dan 47% di skenario green transition (GT)

“Energi terbarukan menjadi energi primer dengan tingkat pertumbuhan paling tinggi dengan porsi mencapai 29% di skenario MD dan 47% di skenario GT pada 2050,” jelasnya.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement