JAKARTA - Pemerintah menyiapkan dua skema untuk mendorong kinerja ekspor Indonesi. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah memprioritaskan ketahanan ekonomi nasional pasca pandemi Covid-19.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto mengatakan, kedua skema itu adalah peningkatan neraca perdagangan bebas dan peningkatan devisa. Kedua hal itu dinilai mampu menjadi tonggak ketahanan ekonomi nasional.
Baca Juga: Impor Naik Imbas Harbolnas 12.12, Waspadai Neraca Dagang Akhir Tahun
"Pertama meningkatkan neraca perdagangan bebas, kedua peningkatan devisa sehingga kita memikirkan bahwa ekonomi kita resilient, dengan ekonomi resilient ini kita akan mendorong ekspor oriented," ujar Airlangga, Jakarta, Selasa (15/12/2020).
Ihwal peningkatan devisa negara, pemerintah akan melakukan peningkatan nilainya sambari melakukan penghematan pengeluaran. "Pengurangan dan penghematan devisa dengan dua kegiatan itu diharapkan ekonomi kita akan meningkat," kata dia.
Baca Juga: Neraca Dagang RI 7 Kali Surplus, Apa Dampaknya?
Untuk sektor neraca perdagangan, Badan Pusat Statistik (BPS) baru saja merilis laporan terbarunya. Dalam laporan itu, BPS mencatat, neraca perdagangan Indonesia surplus USD2,61 miliar secara bulanan pada November 2020. Realisasi tersebut lebih rendah dibandingkan surplus Oktober lalu yang sebesar USD3,61 miliar namun lebih tinggi dari defisit USD1,33 miliar pada November 2019 lalu.