NEW YORK - Indeks Dolar AS naik dan mencapai level tertinggi dalam empat minggu terhadap sekeranjang mata uang. Menguatnya dolar karena data pandemi Covid-19 mendorong permintaan untuk mata uang safe-haven.
Departemen Perdagangan melaporkan penjualan ritel AS turun pada Desember di tengah banyaknya orang yang kehilangan pekerjaan. Hal ini pun memperbarui langkah-langkah memperlambat penyebaran Covid-19 dan menjadi bukti bahwa kecepatan pemilihan ekonomi berkurang.
Baca Juga: Dolar Tergelincir Imbas Bos The Fed Tidak Menaikan Suku Bunga Dalam Waktu Dekat
Data yang lemah tersebut menyeret imbal hasil Treasury AS lebih rendah dan saham AS jatuh karena investor berbalik menghindari risiko.
“Setelah semua optimisme mengenai vaksin, sekarang hidup kita dalam kenyataan peluncuran (vaksin) yang sangat lambat. Ini sangat membebani aktivitas bisnis,” kata Pedagang Mata Uang Tempus Inc Juan Perez, dilansir dari Reuters, Sabtu (16/1/2021).
Baca Juga: Dolar Rebound Ditopang Imbal Hasil Obligasi AS
Indeks mata uang Dolar AS naik 0,56% ke level 90,773 atau menjadi capaian mingguan terbaiknya dalam 11 minggu.
Adapun rebound dolar dari posisi terendah tiga tahun dimulai pada minggu lalu. Dolar memiliki lebih banyak ruang untuk dijalankan jika keadaan ekonomi memburuk, tetapi prospek jangka panjang mata uang tetap lemah.