JAKARTA - Penawaran utang atau membeli barang secara kredit memang terkadang kerap membuat seseorang lupa diri. Sehingga, bila jumlah cicilan dikalkulasikan, maka nominalnya hampir sama seperti gaji bulanan Anda.
Kondisi itu membuat para pekerja kerap tak bisa menikmati gaji dari hasil kerjanya. Pasalnya, saat waktu gajian tiba, mereka harus membayar cicilan utang yang sudah jatuh tempo.
Baca juga: Begini Cara Atur Pengeluaran saat WFO dan WFH agar Kantong Tak Jebol
Namun, itu adalah merupakan suatu konsekuensi bagi Anda yang sudah memutuskan untuk berutang. Karena yang perlu diingat adalah ketika Anda memiliki utang, maka juga sudah harus menghitung besaran cicilannya.
"Jadi jangan cuma semangat cari utang, tapi abis itu engak pernah balikin dengan berbagai alasan," kata Perencana Keuangan dari Advisors Alliance Group Andy Nugroho kepada Okezone, Minggu (17/1/2021).
Baca juga: 6 Cara Bikin Keuangan Keluarga Sehat dan Berjalan Baik
Dia menjelaskan, bila Anda tak ingin terlilit utang, maka sebaiknya sebelum memutuskan untuk meminjam uang, hitung juga kemampuan pembayaran cicilannya. Di mana besaran utang yang efektif itu maksimal 30% dari pendapatan.