JAKARTA - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mencatat 97% penyerapan tenaga kerja Nasional berasal dari bisnis Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Sebab jumlah UMKM mencapai 64 juta unit usaha atau 99% dari total struktur usaha yang ada di Indonesia.
Dengan begitu, peran dan kontribusi bisnis mikro bagi pertumbuhan ekonomi Nasional sangat signifikan. Khususnya, perannya dalam Pemulihan Ekonomi Nasional pasca-pandemi Covid-19. Saat ini, 63% kontribusi UMKM pada perekonomian Tanah Air.
Baca Juga:Â Kemitraan UMKM dan Usaha Besar, Jokowi: Tak Hanya Sekali tapi Terus Menerus!
"Jadi memang peran UMKM ini sangat signifikan dalam menyediakan lowongan pekerjaan dan kontribusi kepada perekonomian sebesar 63%. UMKM ini begitu berperan dalam perekonomian nasional, khususnya pasca Covid-19. Saat ini terdapat lebih dari 64 juta unit UMKM merupakan 99% dari struktur usaha indonesia. Di mana, UMKM ini menyediakan 97% dari penyerapan tenaga kerja Nasional," ujar Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo, Senin (18/1/2021).
Meski begitu, UMKM masih terbilang jago kandang. Di ranah global, Tiko sapaan akrab Kartika Wirjoatmodjo menyebut, peran UMKM dalam Global Value Chain (GVC) belum maksimal. Tercatat, produk lokal yang ada di pasar internasional hanya 6,3% saja.
Baca Juga:Â Dapat Investasi Rp1,5 Triliun, UMKM Jangan Cuma Jual Kerupuk dan Beras Doang
Bahkan, kontribusi usaha mikro di sektor ekspor pun menjadi minim. Di mana, hanya 14,7% kontribusi UMKM terhadap ekspor Indonesia.
"Sayangnya kontribusi kepada ekspor masih 14,7% dan yang paling krusial adalah keterlibatan UMKM Indonesia dalam Global Value Chain untuk berbagai macam produk internasional itu hanya di 6,3%. Jadi ini menjadi konsentrasi kami," kata Tiko.