Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Bos BKPM Sebut Ada 'Abu Nawas' yang Hambat Investasi RI

Rina Anggraeni , Jurnalis-Kamis, 21 Januari 2021 |17:10 WIB
Bos BKPM Sebut Ada 'Abu Nawas' yang Hambat Investasi RI
Kepala BKPM Bahlil Lahadalia (Foto: Okezone)
A
A
A

Kata dia, biaya Abu Nawas itu yang membuat produk yang dihasilkan tidak kompetitif. Lantaran, perusahaan harus mengeluarkan biaya ekstra dan terpaksa memberatkannya ke harga jual.

 Baca juga: Banyak Hantu Berdasi Ganggu Iklim Investasi

Terbukti dari rasio produktivitas atau Incremental Capital Output Ratio (ICOR) yang masih mencapai 6,6. Angka itu lebih tinggi dari negara tetangga seperti Malaysia 4,5, Filipina 3,7, Thailand 4,4 dan Vietnam 4,6. Semakin tinggi ICOR, maka artinya tingkat efisiensi semakin rendah.

"Nah biaya Abu Nawas ini hanya bisa diselesaikan dengan cara2 transparan. Makanya izin-izin sekarang tidak boleh lagi pakai manual, kita sudah berbasis semua elektronik, berbasis OSS dan transparan. Bagi pengusaha sebenarnya adalah aksesnya harus mudah, kemudian kecepatan, transparansi dan kalau bisa lebih murah, itu lebih paten lagi," tandasnya.

(Fakhri Rezy)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement