JAKARTA - PT Pertamina Drilling Services Indonesia (PDSI) akan meningkatkan investasi tahun ini, dalam rangka mendukung target pemerintah mencapai lifting minyak 1 juta barel dan gas 12 miliar standar kaki kubik per hari pada 2030.
Direktur Utama PDSI Budhi N Pangaribuan meyakini bahwa di tahun 2021, PDSI dapat menangkap peluang yang lebih besar dalam mengerjakan kegiatan pengeboran di Indonesia, termasuk yang berada di wilayah kerja Subholding Upstream Pertamina.
Beberapa langkah strategis bahkan telah PDSI lakukan untuk mendukung kinerja hulu migas Indonesia di 2021 dan mendorong pertumbuhan perusahaan.
Baca Juga: Cari Harta Karun Migas, RI Bakal Gandeng Perusahaan Raksasa Italia
"Selain meningkatkan kompetensi sumber daya manusia, pemeliharaan rig dan peralatan pendukung pengeboran, PDSI melakukan investasi pengadaan empat unit Mobile Rig berkapasitas 550 HP," ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (28/1/2021).
Budhi menjelaskan, penggunaan keempat unit mobile rig tersebut nantinya akan dioptimalkan di seluruh area proyek PDSI. Untuk pengadaan Mobile Rig 550 HP, PDSI bekerja sama dengan PT Petrodrill Manufaktur Indonesia (Petrodrill).
Baca Juga: Warning! Tak Lakukan Apa-Apa, Cadangan Migas Indonesia Habis
"Kerjasama dilakukan dengan perusahaan nasional berpengalaman, salah satunya untuk memenuhi persyaratan minimum Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dan memastikan teknologi tersebut 100% dikerjakan putra-putri Indonesia," jelas Budhi.
Pengadaan empat unit rig yang baru akan selesai produksi di Juli 2021 ini akan menambah aset rig PDSI yang kini berjumlah 46, dengan beragam kapasitas, mulai dari 250-750 HP, 1000 HP, 1500 HP, dan 2000 HP.