Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Dolar Lesu Usai Data Pengangguran AS Menurun

Antara , Jurnalis-Jum'at, 29 Januari 2021 |07:39 WIB
Dolar Lesu Usai Data Pengangguran AS Menurun
Dolar (Okezone)
A
A
A

Indeks dolar yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, turun 0,26 persen pada Kamis (28/1) menjadi 90,429. Indeks semula naik menjadi 90,859, sementara mata uang berisiko termasuk dolar Australia turun ke posisi terendah satu bulan.

Greenback didorong oleh pembelian aman awal pekan ini di tengah kekhawatiran bahwa stimulus fiskal AS tidak akan sebesar yang diharapkan semula, dan karena penyebaran COVID-19 yang terus berlanjut ketika negara-negara berjuang untuk meluncurkan vaksin.

Mata uang AS juga telah pulih dari posisi terendah tiga tahun yang dicapai awal bulan ini karena penurunan tahun lalu berjalan terlalu cepat.

“Ada tarik-menarik saat ini antara momentum jangka panjang… dan fenomena jangka pendek mungkin tekanan jangka pendek dolar,” kata Erik Nelson, ahli strategi makro di Wells Fargo di New York.

Indeks dolar telah naik 0,50 persen bulan ini setelah jatuh 6,75 persen tahun lalu.

Dolar Australia naik 0,42 persen menjadi USD0,7695, setelah sebelumnya jatuh ke USD0,7590, terendah sejak 29 Desember.

Greenback melemah 0,97 persen terhadap krona Norwegia menjadi 8,578, setelah sebelumnya naik ke tertinggi satu bulan di 8,7286

Investor minggu ini juga telah menyeimbangkan kembali portofolio mereka untuk akhir bulan, yang telah meningkatkan permintaan untuk mata uang AS.

"Akhir-akhir ini benar-benar menjadi kisah penyeimbangan kembali posisi," kata Bipan Rai, kepala strategi valas Amerika Utara di CIBC Capital di Toronto.

Euro juga tertekan karena pembuat kebijakan Bank Sentral Eropa (ECB) meningkatkan penyebutan euro, dengan komentar terbaru menunjukkan bahwa ECB dapat memangkas suku bunga simpanannya untuk mengendalikan kekuatan mata uang bersama benua itu.

“Kami mulai mendengar lebih banyak retorika dari ECB yang membuat saya percaya bahwa mereka akan sedikit lebih aktif sehubungan dengan penguatan euro,” kata Rai.

Euro naik 0,19 persen menjadi USD1,2136, setelah di awal sesi jatuh ke USD1,2079.

Bitcoin menguat 8,21 persen menjadi USD32.915, setelah sempat turun sebentar di bawah USD30.000 pada Rabu (27/1).

(Fakhri Rezy)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement