Dia menuturkan, di Malaysia perkebunan sawit rakyat mandiri benar-benar dikawal oleh pemerintahnya. Sehingga dari awal mereka sudah menggunakan bibit unggul.
"Jadi perkebunan sawit rakyat di Malaysia itu hampir sama dengan swastanya. Sehingga total produktivitas lebih besar dari Indonesia. Ini yang persoalan di Indonesia," terangnya
Untuk mengatasi masalah tersebut, pemerintah sudah menyiapkan program peremajaan perkebunan sawit rakyat mandiri melalui Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS). Namun untuk meningkatkan produktivitas sawit membutuhkan waktu
"Program dari BPDPKS meremajakan perkebunan menggunakan bibit unggul. Sehingga produktivitas akan meningkat. Namun membutuhkan waktu sekitar 5 tahun agar produktivitas bisa meningkat," tandasnya.
(Feby Novalius)